27 October 2019

A Dangerous Method

Hasil gambar untuk dangerous method
Dari cover filmnya terlihat sosok Carl Jung dan Sigmund Freud berdiri di belakang seorang perempuan. Perempuan itu bernama Sabina Spielrein. Kita lebih mengenal Sigmund Freud dan Carl Jung. Di dunia psikologi mereka tidak asing. Lalu siapa Sabina Spielrein?

Mula-mula Sabina adalah pasien Jung. Lalu setelah sembuh dari sakit jiwa dia menjadi psikiater. Dan dia menjadi salah satu psikiater  (perempuan pertama) yang menerapkan psikoanalisis dan membawanya ke Rusia. Terlihat bahwa fokus cerita  menekankan relasi antara Jung, Sabina, dan Freud.

A Dangerious Method  adalah adaptasi dari buku non fiksi karya John Kerr  berjudul  A Most Dangerous Method. Hasil penelitian delapan tahun terhadap hubungan antara Sigmund Freud, Carl Jung, dan Sabina Spielrein.

Cerita dibuka saat kereta kuda sedang meluncur. Di dalamnya ada seorang perempuan tengah histeris dan dipeganggi dua pria. Mereka tiba di klinik Burgholzli. Sebuah rumah sakit jiwa di Universitas Zurich. Tempat di mana Jung bekerja sebagai dokter jiwa. Sedangkan perempuan yang histeris itu adalah Sabina.  Berlatar tahun 1904. Saat dunia sedang menuju perang dunia. 

Di rumah sakit itu Sabina dirawat oleh Jung.  Untuk menangani Sabina, Jung menerapkan psikoanalisis. Padahal saat itu dunia kedokteran masih mempercayai jika gangguan psikis disebabkan oleh kerusakan syarat otak. Mereka melakukan pengobatan dengan cara setrum otak. Sedangkan psikoanalisis menggunakan metode yang lebih manusiawi. Yakni dengan talking cure, metode terapi dengan cara mengajak pasien berbicara dan berusaha me-recall pengalaman masa lalunya yang berpotensi menyebabkan trauma yang berdampak pada kondisi mentalnya saat ini.

Melalui perbincangan tersebut, Jung berhasil mengulik masa lalu Sabina. Ternyata Sabina mempunyai masalah dengan ayahnya. Diketahu sejak umur empat tahun, Sabina mengalami tekanan fisik dan emosional yang disebabkan oleh perlakuan ayahnya. Dipukul, dicambuk, ditelanjangi, dan di saat yang lain, dia harus mencium tangan ayahnya.

Pengalaman masa kecil tersebut mengakibatkan trauma berat bagi Sabina. Bahkan berdampak pada orientasi seksual yang tidak normal, yaitu masokis. Hal itu, terlihat dalam adegan saat Jung membersihkan mantel Sabina yang terjatuh dengan memukul-memukulnya. Saat melihat pukulan itu, Sabina mengalami sensasi yang membuatnya terangsang. Tapi, Jung belum menyadarinya. Dari percakapannya yang intens dengan Sabina, dan inisiatif Jung untuk menjadikan Sabina sebagai staf paruh waktu, mereka akhirnya menjalin relasi yang lebih dekat. Hal itu membikin hubungan mereka bertambah rumit. Di sisi lain, Jung adalah protestan yang memegang teguh monogami.

Sambil merawat Sabina, dia  berkorespondensi dengan Freud. Lalu oleh Freud direkomendasikan untuk menangani  Gross. Awalnya Gros juga berprofesi sebagai psikiater. Tapi karena karakternya yang nyentrik, oleh ayahnya dimasukan ke rumah sakit. Dia adalah orang yang sangat bebas. Mempunyai semacam prinsip “jangan menekan apa pun.” Pertemuannya dengan Gross ini mengakibatkan Jung berselingkuh dengan Sabina. Hubungan mereka yang tegang membikin psikoanalis bertambah kaya. Mereka mengambil subjek intelektual berdasarkan pengalaman. Film yang saya rekomendasikan sebagai pengantar untuk mengetahui psikonalis.

22 October 2019

Terkutuklah Malena!


Malena (Monica Belucci) wanita matang umur 30-an. Dengan postur tubuh yang benar-benar menakjubkan. Tubuh yang seolah alegori antara dosa dan kenikmatan (pleasure). Alegori tentang paradoks dosa awal. Saat Adam terjatuh dari surga karena godaan Hawa. Maka sejak itu—tubuh—terutama tubuh wanita menjadi simbol kejahatan, kebinatangan, dosa, yang benar-benar harus ditutup atau lebih ekstrim disingkirkan. Maka terukutuklah tubuh Malena yang, aduhai, menggoda itu.

Gambar terkaitSaya melihaf film Malena tak jauh dari perspekstif psikonalisis. Terutama ketika menyadari bahwa film ini menekankan pada segi sensualitas. Saya teringat tentang konsep libido. Menurut Sigmund Freud libido merupakan energi psikis yang mendasari segala perilaku manusia sejak keberadaan manusia di dunia. Libido (id) atau hasrat mendorong manusia untuk melakukan sesuatu yang berprinsip pada kenikmatan. Tubuh Malena adalah sumber pleasure di Kota Sisilia, Italia yang membikin kota itu menjadi bergejolak karena kekuatannya.

Namun id selalu dibatasi oleh ego yang berprinsip pada realitas.Sedangkan  fase super ego, id harus berkompromi dengan aspek sosiologis seperti norma atau nilai sosial. Sehingga id terepresi jauh dalam ketidaksadaraan. Begitulah tubuh Malena, di sisi lain sangat minati para pria dewasa, sementara di bagian sisi yang lain terbentur oleh norma sosial yang menganggap bahwa tubuh Malena mendatangkan malapetaka pada kehidupan rumah tangga. Dan juga memberi pengaruh buruk pada anak-anak.

Meski demikian selalu ada potensi suatu saat id bakal meledak jauh dari apa yang dibayangkan. Ledekan karena represi yang berlebihan. Gejolak itu mulai terlihat ketika suami Malena dikabarkan mati di medan perang. Membikin laki-laki dewasa di desa itu mulai merasa mendapat kesempatan untuk mendekatinya. Mereka memperhatikan Malena seperti kucing melihat ikan segar. Seperti serigala menunggu buruannya lengah. Tak terkecuali para bocah laki-laki akil balig.

Saat itu penduduk kota Sisilia sedang berkumpul di piazza untuk mendengar siaran radio deklarasi perang Mussolini melawan Prancis dan Inggris. Sementara Renato muda (Giuseppe Sulfari) dengan gila-gilaan bersepeda ke tebing laut untuk bertemu teman-temannya. Pada saat itulah, dia melihat sekilas Malena yang sebetulnya adalah putri guru bahasa latin yang tuli. Renato mulai mengikutinya ke mana-mana, bahkan mengintip dari lubang kunci sambil onani.

Di antara teman-temannya Renato adalah anak bawang karena masih memakai celana pendek. Lalu mereka mulai mem-bully Renato. Mereka mengajaknya untuk membandingkan ukuran penis dengan lugu. Pencarian jati diri seorang bocah laki-laki yang naïf. Kemudia Renato bakal menjadi protagonis kedua yang bakal menegaskan Malena. Tampak Renato bocah naïf pubertas yang mulai menyadari tubuhnya sekligus tubuh lawan jenisnya terutama Malena.

Alur terpecah menjadi dua. Antara kehidupan Malena dan Renato. Saat Renato sering berfantasi tentang persetubuhannya dengan Malena, Malena sendiri sedang menghadapi hidup susah sejak ditinggalkan mati suaminya. Pada momen ini, akhirnya Malena menggadaikan tubuhnya pada para pejabat di kota itu demi bisa bertahan hidup. Termasuk pengacara yang telah membelanya ketika seorang dokter wanita mefitnah Malena karena merusak rumah tangganya.

Yang paling dramatis adalah ketika tentara Amerika datang untuk membebaskan kota, sedangkan tentara Jerman (pendukung fasis Mussolini) pemakai jasa Malena harus terusir dari kota. Malena secara mengenaskan diseret ke piazza dan dipukuli oleh gerombolan massa yang mengamuk. Mereka memotong rambutnya. Pada akhirnya, Malena terusir dari kota itu seperti ketika Adam terusir dari surga. Di antara semua warga yang merasa suci itu, ada Renato yang terus mengagumi Malena.




18 October 2019

Review Film “Split”, Kehadiran Ubermensch


Split merupakan salah satu film trilogi karya M. Night Shyamalan. Dibandingkan dengan Unbreakable atau Mr. Glass, bagi saya, Split  lebih mengesankan ketimbang dua film lainnya. Unsur psikologisnya lebih dalam. Terlebih ketika James McAvoy memeran beberapa kepribadian Kevin Wandell Crumb, dia harus berakting dalam satu film dengan macam-macam karaker. Berganti dari satu kepribadian ke kepribadian yang lain tentu hal ini tidak mudah.
 
Kevin Wendell Crumb mengidap gejala gangguan identitas disosiatif atau kerpibadian majemuk. Dan kepribadiannya terpecah (split) menjadi 24 pribadi yang berbeda-beda. Dia bisa berganti-ganti kepribadian layaknya  berganti baju.

Masing-masing kepribadian mempunyai ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta IQ yang berbeda. Ada dua kepribadian yang menonjol, Dennis dan Patricia. Dua kepribadian ini secara berulang saling bergantian memegang kendali penuh atas tubuh Kevin. Meski secara fisiologis dirinya lahir sebagai pria, tapi Kavin mempunyai Patricia yang berjenis kelamin perempuan. Selain itu ada Hedwid  kepribadian yang konsisten berumur sembilan tahun. Anak kecil yang terperangkap dalam tubuh dewasa. Saat James McAvoy memerankan Hedwid hal itu membuat kita bersimpati pada kepolosonnya.


Tubuh Kevin serupa rumah dihuni keluarga besar kepribadian yang diciptakan oleh dirinya sendiri.

Masalahnya, ada kepribadian yang berencana jahat. Film dimulai ketika Dennis menculik tiga gadis. Mereka disiapkan untuk ritual memanggil The Beast binatang buas dalam diri Kevin. The Beast adalah pribadi paling liar, dan paling kuat, yang diciptakan Kevin semasa kecil ketika dia kehilangan ayahnya. 

Perlu diingiat, setiap kepribadian Kevin mempunyai nama. Bahkan mereka bisa saling mengobrol. Saya membayangkan, jika cara kerja gangguan identitas disosiasif  atau kepribadian majekmuk seperti yang disimulasikan dalam Split, betapa melelahkan bagi penderitanya dengan berganti-ganti kepribadian.

Kepribadian yang berencana jahat dipimpin oleh Dennis dan Patricia. Kelompok kepribadian yang berencana jahat ini dinamakan The Horde atau gerombolan. Motifnya adalah semacam keinginan membuktikan pada dunia bahwa di antara kerumunan manusia, ada manusia yang berbeda. Meminjam istilah Nietzsche dalam Thus Spoke Zarathustra, manusia yang berbeda itu adalah manusia super atau Ubermensch.

The Horde dengan memanfaatkan The Beast berusaha mengeliminasi manusia. Dan menyisakan manusia terpilih. Yaitu manusia yang dalam hidupnya dipenuhi penderitaan seperti yang dialami Kevin Wandell Crumb semasa kecil. Dan menjadikan dunia dipenuhi oleh orang-orang super atau Ubermensch.  Mereka yang belum pernah merasakan penderitaan bagi The Horde masih suci dan pantasnya dipersembahkan untuk The Beast.

Menurut saya, Split juga berusaha menjelaskan hal-hal supranatural yang dimiliki manusia. Misalnya, kenapa ada orang yang mampu mememcahkan balok es. Atau memakan pecahan kaca dan tak melukai dirinya sendiri. Sebetulnya dia tidak benar-benar mempunyai kekuatan supranatural, melainkan karena dia punya “keyakinan”. Seperti halnya The Beast.  Karena “pribadi” Kevin ada yang percaya bahwa The Beast kuat, keyakinan itu benar-benar membikin The Beast menjadi kuat. Dia bisa merangkak di tembok, bergelantungan di atas atap, atau berlari seperti serigala. Dia adalah Ubermensch sejati.